Banyak Keputusan Pro-kontra Wasit di Pertandingan Aceh Versus Sulteng, PT LIB Persiapkan VAR untuk PON Edisi Seterusnya.

PT Liga Indonesia Baru (LIB) Siap Bantu PON dengan VAR: Loyalitas Tambahkan Kredibilitas Wasit:

Direktur Khusus PT Liga Indonesia Baru (LIB), Ferry Paulus, mengutarakan jika faksinya siap memberi support penuh untuk penyelenggaraan Minggu Olahraga Nasional (PON) di masa datang. Support itu meliputi pengadaan Video Assistant Referee (VAR) dan piranti tehnologi yang lain buat tingkatkan kualitas dan keadilan dalam laga, terutama sepak bola. Ini dipastikan sesudah kejadian polemis yang terjadi pada pertandingan perempat final sepak bola PON di antara Aceh dan Sulawesi tengah (Sulteng) di Stadion Dimurthala, Sabtu (14/9/2024).

Kejadian itu dipacu oleh beberapa keputusan wasit yang dipandang polemis, yang mencapai puncak pada tindakan pukulan pada wasit Eko Agus Sugiharto oleh pemain Sulawesi tengah, Muhammad Rizki. Kemelut dalam laga itu diyakinkan ikut mempengaruhi perlakuan agresif dari pemain, khususnya karena beberapa keputusan wasit yang dipandang bikin rugi team tamu dan memberikan keuntungan Aceh sebagai tuan-rumah. PT LIB menyorot kejadian ini sebagai pengingat keutamaan jaga kredibilitas wasit dalam tiap laga.

Menyikapi kejadian ini, PT LIB lewat Ferry Paulus mengatakan jika mereka sudah siap memberikan dukungan PON dengan sediakan tehnologi VAR untuk menolong wasit saat memutuskan lebih tepat. Tujuan khusus ialah menghambat peristiwa sama di masa datang, dan jaga sportifitas dan kredibilitas dalam persaingan.

Kami menginformasi kan tidak ada satupun wasit yang berasal dari Liga 1 BRI. Berdasar kejadian tempo hari, kami memiliki komitmen untuk memberi support penuh pada penyelenggaraan PON selanjutnya, termasuk sediakan VAR dan piranti tehnis yang lain,” terang Ferry dalam launching PT LIB pada Senin (16/9/2024).

Loyalitas PT LIB pada Kualitas dan Kredibilitas Wasit:

Ferry mengutamakan jika PT LIB selalu konsentrasi saat jaga kualitas dan kredibilitas wasit yang pimpin beragam persaingan, dimulai dari Liga 1, Liga 2, sampai persaingan berusia muda yang mereka urus. Salah satunya bentuk loyalitas itu ialah kerja sama dengan Komite Wasit PSSI saat lakukan penyempurnaan dan training wasit dengan periodik. Proses penyegaran ini dilaksanakan tiap awalnya musim, termasuk tingkatkan pengetahuan wasit pada pemakaian tehnologi seperti VAR.

Kerja sama dengan Komite Wasit PSSI, kami teratur lakukan penyegaran dan penilaian pada wasit, termasuk mengutamakan keutamaan pemakaian VAR. Kami mengucapkan syukur sampai sekarang ini tidak ada keputusan fatal dari wasit yang pimpin Liga 1 dan Liga 2 musim 2024/25,” tutur Ferry.

Pengakuan ini mengutamakan jika PT LIB bukan hanya fokus pada penyelenggaraan persaingan lokal, tapi juga berperanan aktif saat tingkatkan kualitas perwasitan di moment nasional seperti PON. Walau wasit Liga 1 tidak diutus untuk pimpin di PON 2024, PT LIB masih tetap memberi peluang untuk wasit-wasit yang baru dipropagandakan dari Liga 2 untuk berperan serta dalam gelaran empat tahunan itu.

Interograsi PSSI dan Keterkaitan Wasit Liga 1 dan 2:

Dalam pada itu, PSSI melakukan interograsi berkaitan kejadian di pertandingan di antara Aceh dan Sulawesi tengah, dengan tujuan untuk menginvestigasi habis beberapa keputusan polemis yang terjadi. Disamping itu, PSSI merencanakan untuk memberikan tugas wasit dari Liga 1 atau Liga 2 untuk pimpin tersisa laga di PON XXI Aceh-Sumut 2024, sebagai usaha untuk tingkatkan kualitas pemantauan laga di gelaran itu.

Ini jadi sisi dari taktik untuk meningkatkan kekuatan beberapa wasit muda dan memberi mereka pengalaman di tingkat persaingan nasional yang semakin tinggi.

Dengan beberapa langkah ini, PT LIB mengharap kualitas laga dan keadilan di PON bisa bertambah dengan krusial, dan menghambat terulangnya kejadian-insiden yang melukai beberapa nilai sportifitas dalam olahraga.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *