Pendamping Wasit Eko Agus Sugiharto Menarik Perhatian Selesai Kejadian Pukulan dalam Laga PON Aceh.
Laga sepak bola di antara Aceh dan Sulawesi Sedang dalam gelaran Minggu Olahraga Nasional (PON) di Aceh beralih menjadi sorotan, tidak cuma karena intensif permainan, tapi juga karena kejadian mengagetkan yang terjadi di atas lapangan. Pendamping wasit Eko Agus Sugiharto jadi fokus perhatian sesudah alami pukulan oleh salah satunya pemain Sulawesi tengah waktu pimpin laga yang berjalan seru.
Urutan Peristiwa:
Kejadian tidak tersangka itu terjadi saat laga masuk babak yang benar-benar panas. Team Aceh dan Sulawesi tengah terturut dalam pertempuran seru di lapangan, dengan ke-2 team sama berusaha keras untuk mencetak kemenangan. Di tengah-tengah situasi tegang itu, sebuah keputusan yang diambil oleh Eko Agus Sugiharto, pendamping wasit dalam laga ini, memacu protes dari salah satunya pemain Sulawesi tengah.
Tidak cuma stop pada protes verbal, pemain itu secara mendadak melontarkan pukulan ke Eko Agus Sugiharto sebagai bentuk kekecewaan pada keputusan wasit. Tindakan ini langsung mengagetkan semua pemain dan official yang ada di atas lapangan, dan beberapa pemirsa yang melihat laga. Beberapa petugas laga secara cepat memisah keadaan, tetapi kejadian itu telanjur mencoret jalannya pertandingan.
Reaksi Pada Kejadian:
Sesudah kejadian pukulan itu, laga sebelumnya sempat berhenti sesaat untuk menentramkan keadaan. Eko Agus Sugiharto, walaupun jadi korban perlakuan kekerasan di atas lapangan, masih tetap berusaha menjaga profesionalismenya dan menuntaskan pekerjaannya sampai laga usai. Kejadian ini mendapatkan perhatian luas dari beragam kelompok, termasuk dari Komite PON, liga sepak bola, dan public olahraga pada umumnya.
Banyak faksi yang mencela perlakuan tidak sportif yang sudah dilakukan oleh pemain Sulawesi tengah. Liga sepak bola Indonesia (PSSI) dan panitia PON Aceh juga memberi respon kejadian itu dengan mengatakan jika perlakuan tegas akan diambil pada pemain yang terturut, termasuk kemungkinan ancaman berat yang dapat dikenai. Perlakuan pukulan ke official laga adalah pelanggaran serius pada norma olahraga dan fair-play yang perlu dijunjung tinggi.
Support untuk Eko Agus Sugiharto:
Saat peristiwa, banyak support mengucur untuk Eko Agus Sugiharto. Sama-sama wasit, olahragawan, dan beragam kelompok pencinta sepak bola sampaikan kebersamaan ke pendamping wasit itu. Mereka memperjelas keutamaan menghargai keputusan wasit di atas lapangan, lepas dari apa keputusan itu memberikan keuntungan atau bikin rugi sesuatu team. Sikap agresif pada official dipandang menghancurkan citra olahraga, dan jangan ditolerir dalam gelaran sebesar PON.
Dalam pada itu, faksi panitia PON Aceh pastikan jika interograsi selanjutnya akan dilaksanakan untuk pastikan keadilan ditegakkan. Disamping itu, panitia akan tingkatkan beberapa langkah keamanan di atas lapangan membuat perlindungan beberapa official dari perlakuan sama di masa datang.
Walaupun kejadian ini jadi bintik dalam laga itu, Eko Agus Sugiharto disanjung atas ketenangannya dan sikap professional yang dia perlihatkan sepanjang kejadian berjalan. Kasus ini diharap jadi pelajaran penting untuk seluruh pihak, baik pemain, official, atau pelaksana, jika perlakuan agresif tidak mempunyai tempat pada dunia olahraga.