Louis van Gaal: Alasan Toni Kroos Batal Gabung Manchester United
Toni Kroos, gelandang elegan Real Madrid, pernah hampir bergabung dengan Manchester United pada tahun 2014. Namun, kesepakatan yang sudah hampir rampung tersebut tiba-tiba gagal terwujud. Salah satu alasan utamanya adalah kedatangan Louis van Gaal sebagai manajer baru Manchester United saat itu. Van Gaal, yang memiliki reputasi sebagai pelatih yang tegas dan berprinsip kuat, dilaporkan membatalkan kesepakatan Kroos yang sudah dipersiapkan oleh manajer sebelumnya, David Moyes.
Kroos Hampir Bergabung dengan MU di Era Moyes
Toni Kroos, yang pada saat itu membela Bayern Munich, merupakan salah satu gelandang paling diminati di Eropa. Dengan kemampuannya mengontrol tempo permainan, umpan akurat, dan visi yang luar biasa, Kroos telah membuktikan dirinya sebagai salah satu pemain tengah terbaik di dunia. Manchester United, yang kala itu mengalami masa transisi setelah pensiunnya Sir Alex Ferguson, melihat Kroos sebagai pemain kunci untuk memperkuat lini tengah mereka.
David Moyes, yang menjadi penerus Ferguson, sangat tertarik pada Kroos dan sudah mencapai kesepakatan verbal dengan pihak Bayern Munich untuk membawanya ke Old Trafford. Moyes bahkan telah berbicara langsung dengan Kroos dan keluarganya, dan sang pemain dikabarkan siap pindah ke Manchester.
Namun, takdir berkata lain. Pada akhir musim 2013-2014, Moyes dipecat setelah serangkaian hasil buruk, dan Louis van Gaal ditunjuk sebagai penggantinya. Kehadiran Van Gaal menjadi titik balik yang mengubah arah negosiasi Kroos.
Van Gaal Membatalkan Transfer Kroos
Setelah Van Gaal diangkat menjadi manajer, ia diberi wewenang penuh untuk menentukan strategi dan kebijakan transfer klub. Meskipun Kroos sudah hampir bergabung, Van Gaal memutuskan untuk tidak melanjutkan kesepakatan tersebut. Dalam berbagai laporan, disebutkan bahwa Van Gaal tidak melihat Kroos sebagai bagian dari rencana taktisnya dan lebih memilih pemain dengan karakteristik yang berbeda untuk memperkuat timnya.
Van Gaal dikenal sebagai pelatih yang sangat detail dan punya preferensi khusus terhadap tipe pemain yang cocok dengan filosofi bermainnya. Ia lebih menyukai gelandang dengan fisik yang kuat dan kemampuan bertahan yang baik, sementara Kroos dikenal lebih sebagai gelandang kreatif yang mengandalkan visi dan kemampuan mengatur permainan.
Keputusan Van Gaal ini mengejutkan banyak pihak, mengingat Kroos dianggap sebagai salah satu gelandang terbaik di Eropa pada saat itu. Namun, pelatih asal Belanda tersebut tetap berpegang teguh pada prinsipnya dan lebih memilih untuk mengalihkan fokus transfer ke pemain lain, seperti Ander Herrera dan Daley Blind.
Kroos Pilih Real Madrid dan Sukses Besar
Setelah transfer ke Manchester United gagal terwujud, Toni Kroos akhirnya bergabung dengan Real Madrid pada musim panas 2014 dengan biaya transfer yang relatif murah, sekitar €25 juta. Kepindahan ini terbukti menjadi langkah yang sangat sukses bagi Kroos. Di Real Madrid, ia menjadi pilar utama di lini tengah bersama Luka Modric dan Casemiro, membentuk trio legendaris yang membawa Los Blancos meraih berbagai gelar bergengsi, termasuk empat trofi Liga Champions.
Di Madrid, Kroos dikenal sebagai pemain yang konsisten dan sangat andal dalam menjaga keseimbangan tim. Kemampuannya mengontrol pertandingan dan memberikan umpan-umpan kunci menjadikannya salah satu gelandang terbaik sepanjang sejarah sepak bola modern.
Apa Kata Kroos Tentang Transfer yang Gagal?
Toni Kroos pernah mengonfirmasi dalam beberapa wawancara bahwa ia sangat dekat untuk bergabung dengan Manchester United sebelum akhirnya memilih Real Madrid. Dalam sebuah wawancara dengan The Athletic, Kroos menyatakan: “David Moyes datang menemui saya dan menginginkan saya bergabung dengan Manchester United. Itu adalah saat yang sangat dekat untuk menjadi kenyataan. Tetapi setelah Van Gaal datang, segalanya berubah.”
Kroos mengaku tidak menyesali keputusan tersebut, meskipun ia menganggap bahwa bermain di Premier League akan menjadi tantangan menarik. Namun, mengingat sukses luar biasa yang ia raih bersama Real Madrid, Kroos merasa bahwa keputusan itu adalah yang terbaik bagi kariernya.
Kesimpulan
Kegagalan Manchester United mendatangkan Toni Kroos pada 2014 menjadi salah satu momen yang mengubah arah sejarah klub. Keputusan Louis van Gaal untuk membatalkan transfer Kroos mengubah dinamika lini tengah United, sementara Kroos sendiri meraih kesuksesan besar bersama Real Madrid.
Keputusan Van Gaal, meskipun kontroversial, didasarkan pada preferensi taktiknya. Namun, dalam perspektif sejarah, tidak diragukan lagi bahwa Kroos adalah salah satu gelandang terbaik yang terlewatkan oleh Manchester United. Apa yang terjadi menunjukkan betapa tipisnya garis antara keberhasilan dan kegagalan dalam dunia transfer sepak bola, di mana keputusan satu manajer bisa berdampak besar pada masa depan klub dan pemain.